Penulis: Dyah Titisari Widyastuti
Abstrak:
Dalam kondisi pandemi, di mana proses belajar mengajar di berbagai tingkat pendidikan menuntut perubahan besar dari yang semula berlangsung secara face-to-face di ruang-ruang kelas institusi pendidikan berubah menjadi screen-to-screen di ruang-ruang personal, sangat penting untuk dibangun alternatif metode pembelajaran yang tepat. Hal ini semestinya tidak sesederhana hanya memindahkan materi di kelas ke dalam layar komputer, namun lebih dari itu adalah bagaimana aspek pedagogi masing-masing keilmuan tetap harus menjadi pegangan, bagaimana capaianpembelajaran bisa dipenuhi setara dengan pembelajaran dalam kondisi normal. Pembelajaran ‘desain’ pada dasarnya tidak bisa lepas dari pembelajaran proses merancang dalam suatu ruang studio, di mana secara pedagogi mengintegrasikan learner-centered approach, metode interaksi antar pelaku pembelajaran, serta studio sebagai suatu ruang fisik dan sosial yang membentuk atmosfer pemicu kreativitas. Demikian juga pada pembelajaran rancang kota yang mendasarkan pada tidak hanya komponen teoretik namun juga komponen empirik. Kajian ini bertujuan untuk membangun konten dan metode pembelajaran rancang kota, yang tidak lepas dari aspek pedagoginya, sebagai bentuk adaptasi dari norma-norma pembelajaran rancang kota selama masa pandemi dan potensinya sebagai metode pembelajaran alternatif di masa depan.
Kata kunci: pembelajaran alternatif, pedagogi, rancang kota.
Artikel lengkap dapat diakses di sini.